BUDIDAYA ULAT HONGKONG (Mealworm)

Mr. VJa
Pengenalan Umum

Ulat hongkong atau mealworm sangat bermanfaat bagi burung kicauan dan juga hewan peliharaan lainnya. Pakan alami ini mengandung banyak protein dan kalori yang dibutuhkan burung. Cara penyajiannya juga bervariasi, ada yang diberikan ketika ulat masih berwarna putih, sedang ganti kulit, atau diberikan dalam bentuk ulat hongkong kering. Masih prospektifkah beternak ulat hongkong? sepanjang hobi burung kicauan masih ada maka beternak ulat hongkong tetap memiliki prospek cerah.


Anda bisa menentukan sendiri, apakah hasil dari beternak ulat hongkong hanya untuk memenuhi kebutuhan burung-burung piaraan di rumah dan / atau burung-burung dalam kandang penangkaran, atau ingin sebagian / semua hasil budidaya ulat hongkong dijual ke konsumen. Pemberian ulat hongkong pada ternak dapat meningkatkan produktifitas 1. Burung yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong dapat mengeluarkan kicau yang indah, serta pertumbuhan bulu yang mengkilap di bandingkan tanpa mengkonsumsi ulat hongkong. 2. Ikan, Udang yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat, sehat dan mempunyai daya tahan tubuh yang relatif baik serta mempunyai daya tarik yang indah dari warna kulitnya. 3. Ayam : Dapat meningkatkan produksi telor. Sebelum memulai budidaya ulat hongkong, sebaiknya persiapkan : Wadah ulat Hongkong. Pemeliharaan skala kecil dapat menggunakan beberapa kotak kayu/triplek berukuran 60x40x7x1.5 cm yag dilapisi dengan isolasi pada bagian dalamnya/bibirnya, atau kontainer plastik, baik yang single maupun yang bersusun seperti laci. Pembuatan rak-rak kayu dengan system bertingkat-tingkat dengan ketentuan jarak antar rak kurang lebih 10cm. Kotak/wadah di buat terbuka agar mudah dalam proses perawatan maupun saat masa panen.



Media pemeliharaan
Berupa campuran dedak halus dan ampas tahu kering atau tepung jagung yang di campur tepung tulang dan tepung ikan yang telah di saring/di ayak ,dan tebar merata pada dasar wadah setebal 2-3cm, yang tujuannya selain tempat berkembang biak dan bertelur bagi ulat hongkong tersebut, juga untuk mempertahankan kondisi kelembaban sehingga ulat hongkong tidak mudah mati.

Pakan
Nutrisi yang di butuhkan oleh ulat hongkong adalah protein,lemak kasar dan kadar air yang mempunyai nilai prosentase yang tinggi atau pada buah dan sayuran yang mengandung unsur tersebut. Oleh karena itu dalam usaha ternak ulat hongkong yang ada sekarang ini selain menggunakan pakan yang sudah tersedia dalam pabrik seperti Polard/Pakan ayam juga dapat di cari pada buah dan sayuran yang ada di pasar terutama yang mengandung tiga unsur (protein, lemak dan kadar air yang tinggi) yaitu : Ampas tahu, Batang pohon pisang, Batang talas, Pepaya, Apel, Manisah/labu siam, Kentang, Bisai, Sawi, Potongan roti

Bibit
Ulat Hongkong Ulat hongkong yang akan budidayakan sebaiknya dipilih yang dewasa atau yang telah menjadi kumbang (Tenebrio molitor), dengan jumlah tergantung kapasitas wadah yang ada.



Sekarang kita lanjut ke beberapa tahap berikut ini :

TAHAP PERTAMA
Masukkan Medium pemeliharaan ke dalam wadah lalu masukkan ulat Hongkong atau Kumbang yang akan dikembangbiakan dan berikan Pakan Untuk memudahkan pemahaman dalam proses budidaya Ulat Hongkong ini lebih baik kita mulai dari ulat hongkong dewasa, bukan langsung berupa kumbang. Proses berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan waktu lama, dan butuh kesabaran dan ketelatenan untuk diperoleh hasil optimal.



Selanjutnya, bisa disimpan ditempat yang gelap dan hangat. Jangan lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama untuk memeriksa ketersediaan pakan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan atau bekas kulit dari ulat hongkong.

TAHAP KEDUA
Sekitar 90 hari ulat Hongkong akan berubah menjadi kepompong, dan pindahkan ke wadah lain dengan media yang sama, untuk menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong tesebut memakan kepompong.



TAHAP KETIGA
Setelah 10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi serangga berwarna putih, yang sebenarnya merupakan calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam, dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).

Jika sudah menjadi Kumbang Muda, pindahkan ke wadah lain dengan takaran 4 gelas Kumbang Muda dengan 2 kg Media Pemeliharaan karena disinilah Kumbang kumbang tersebut akan melalakukan proses reproduksi. Pemberian pakan dari buah dan sayur yang cukup dan selalu dikontrol akan menentukan kualitas dan kuantitas telor yang dihasilkan. Jika sudah bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian lakukan pengayakan terhadap telur-telurnya yang tujuannya untuk memisahkan antara kumbang dan telor yang bercampur dengan dedek (media pemeliharaan). Dan pindahkan kumbang kumbang tersebut ke wadah baru dengan Media Pemeliharaan dan rasio yang sama agar dapat bertelur kembali selama 10 hari. Kemudian lakukan proses pengayakan seperti yang dijelaskan di atas, demikian seterusnya sampai Kumbang Tua dan mati. Sedangkan telur-telur dalam wadah tadi akan menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat hongkong. Sejak menetas, pakan yang diberikan kembali ke tahap pertama yaitu potongan buah, sayur dan kentang), sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat hongkong siap dipanen, untuk dipasarkan atau dijadikan lagi sebagai bibit untuk budidaya ulat hongkong kembali.




SIRKULASI KEHIDUPAN ULAT HONGKONG

Siklus hidup ulat hongkong terdiri dari 4 tahap sampai ulat siap untuk di pasarkan ke konsumen,yaitu;
  1. Telur Siklus ini bisa berlangsung antara 3 – 3,5 bulan.Telur pada umumnyaberbentuk seperti kacang dalam bentuk bergerombol atau sendiri-sendiri.Ukuran telur ini kurang lebih 1,8 – 1,9 mm dengan diameter sekitar 1mm.Telurtersebut biasanya diselimuti oleh suatu bahan cair yang lengket sehingga kerap mereka tertutup oleh bahan-bahan yang menempel pada telur tersebut.Telur akan menetas setelah sekitar 7 hari 
  2. Larva Larva yang baru menetas berukuran sekitar 3mm dengan berat kurang lebih 0,6mg. Pada awalnya larva ini berwarna keputihan .Kemudian secara perlahan akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Larva atau ulat hongkong ini akan berganti kulit sebanyak 15 kali sebelum akhirnya berubah menjadi kepompong.Pada suhu ruangan normal larva akan tumbuh mencapai ukuran optimalnya setelah 3 – 3,5 bulan. Pada saat itu ulat bisa mencapai panjang sampai dengan 3 cm dan berat rata-rata 150 mg.
  3. Kepompong Proses selama menjadi kepompong ini kurang lebih 7 hari baru menetas, dan penetasan ini di tandai dengan 3 warna yaitu; warna merah, putih, putih kemerah-merahan dan hitam.
  4. Serangga dewasa


Kandungan Nutrisi yang terkandung dalam Ulat Hongkong
Ulat hongkong mempunyai beberapa kandungan nutrisi diantaranya adalah sebagai berikut;




No
Kandungan
Prosentase (%)
1
Protein kasar
48%
2
Lemak kasar
40%
3
Kadar abu
3%
4
Kandugan ekstrak non nitrogen
8%
5
Kadar air
57%



Kandungan lemak yang terdapat pada ulat hongkong sering lebih tinggi daripada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)