Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau dikenal dengan sebutan lain ganggang laut, seaweed atau agar-agar, salah satu rumput laut yang sudah dibudidayakan secara intensif adalah Eucheuma sp di wilayah perairan pantai.
Secara umum ada beberapa faktor keberhasilan rumput laut adalah:
1. Pemilihan Lokasi
Syarat lokasi dan lahan adalah
Lokasi budidaya harus terlindung dari hempasan langsung ombak yang kuat, pergerakan air berkisar 0,2 - 0,4 m/detik atau 20 – 40 m/ menit umumnya dasar perairan berupa pasir kasar bercampur dengan pecahan karang.
Pada surut terendah lahan budidaya masih terendam air minimal 30 cm.
Kejernihan air tidak kurang dari 5 m dengan jarak pandang secara horizontal.
Suhu air berkisar 27 – 30 o C.
Salinitas antara 30 – 35 permil.
pH air antara 7 – 9
Bukan jalur pelayaran
2. Persiapan penanaman
Kriteria bibit yang baik
Tallus muda yang bercabang banyak, rimbun yang berujung runcing
Bibit sehat, tidak terdapat bercak,luka atau terkelupas
Terlihat segar berwarna coklat cerah atau hijau cerah
Seragam dan tidak tercampur dengan jenis lain
Berat bibit diupayakan seragam berkisar 100 g/ikatan/rumpun
Umur bibit 25 – 35 hari
Penanaman
Ada 3 macam metode penanaman yaitu :
Metode Lepas Dasar : digunakan pada dasar perairan berpasir dan pada saat air surut rumput laut mengapung dipermukaan air.
Metode Rakit Apung : Dilakukan pada perairan berkarang karena pergerakan air didominasi ombak.
Metode Long Line : menggunakan Tali panjang 50-100 m yang dibentangkan
Metode long line adalah metode yang paling banyak digunakan di masyarakat karena selain lebih ekonomis juga bias diterapkan diperairan yang agak dalam.
Adapun keuntungan lain metode ini adalah :
Tanaman cukup menerima sinar matahari
Tanaman lebih tahan terhadap perubahan kualitas air
Terbebas dari hama yang biasanya menyerang dari dasar perairan
Pertumbuhannya lebih cepat
Cara kerjanya lebih muda
Biayanya lebih murah
Kwalitas rumput laut yang dihasilkan baik
Pemeliharaan
Pemeliharaan pertumbuhan rumput laut untuk ke3 metoode hampir sama yaitu
membersihkan lumpur dan kotoran yang melekat pada rumput laut atau tallus
Menyulam tanaman yang rusak atau lepas dari ikatan.
Mengganti tali,patok atau bambu dan pelampung yang rusak
Menjaga tanaman dari serangan predator seperti ikan, penyu, larva bulu babi dan teripang
Panen
Waktu Pemanenan tergantung tujuannya.
Untuk bibit panen dilakukan pada umur 25-35 hari
Untuk produksi panen pada umur 45 – 60 hari setelah ditanam
Setelah panen segera dikeringkan langsung dengan menjemur dengan cara digantung atau di letakkan pada para-para dan jika cuaca cerah penjemuran cukup 3-4 hari ditandai dengan warna ungu keputihan dilapisi kristal garam
Kadar keraginan dalam setiap species eucheuma berkisar antara 54 – 73 %